Bukan lubang besar yang membuatku jatuh
Bukan pula jalanan licin yang membuatku terjerembab
Jatuh ke dalam jurang yang begitu dalam
Hingga sulit ku gapai pinggiran ranting di ujung sana
Aku sendiri yang memilih terbang dengan sayapku yang patah
Aku sendiri yang memilih terjun bebas ke dalam lubang terdalam ini
Aku pula sendiri yang sengaja menjatuhkan diri
Walaupun aku tahu pilihan itu sendiri yang akan melukaiku
Tak jauh dari lubang tempatku bersemayam
Ku lihat secercah jalan yang begitu terang
Seseorang yang membawaku dulu jauh dalam kedamaian
Kemudian aku sendiri yang memilih jatuh dalam kesesatan
Tidak jauh untuk ku gapai
Tapi sulit ku rasa untuk ku sampai
Hingga tiada ku rasa
Tangan-tangan-Nya yang lembut malah menyentuhku
Padahal aku dilumuri lumpur yang sedari tadi sulit membuatku bangun
Padahal aku sudah jatuh dilubang yang sulit orang lain temukan
Tapi.. Tapi mengapa Dia bisa??
Ku gapai tangannya yang begitu lembut menyentuh tangan mungilku
Ku lihat senyum tulusnya yang membuat aku terpesona
Sampai tiada ku sadari, aku sekarang sudah ada di jalan ini
Sebuah jalan yang membuatku tiada percaya
Jika aku sudah ada di barisan panjang ini
Dia menarikku sampai aku bisa berada di pelukannya
Dia memelukku hingga aku tidak bisa lepas darinya
Sampai akhirnya aku bisa menjatuhkan air mata dalam pelukan-Nya
Aku yakin,
Hujan semalam cukup membuatku bersih
Panas kemarin cukup membuatku menderita
Miskin kemarin cukup membuatku sakit
Jatuh kemarin cukup membuatku luka,
Tapi aku lebih yakin,
Jikalau hujan tak akan datang jika tak ada panas
Jikalau sakit tidak akan hadir jika tidak ada luka
Sampai akhirnya aku menemukan,
Cinta indah yang selembut sutera
Kasih sayang yang sehangat pelukan
Jalan indah seindah Surga
Inilah jalanku, jalan menemukan-Mu
Goresan tinta : Eka puspita sari